Istri Ngidam, Wajibkah Bagi Suami Menurutinya.?

Istri Ngidam, Wajibkah Bagi Suami Menurutinya.?

Deskripsi masalah.
Pada awal masa kehamilan, mayoritas wanita sering kali merasakan sesuatu yang berbeda pada tubuhnya. Misalnya, badan yang merasa lemas dan lemah, mual-mual, bahkan sampai muntah, sangat peka terhadap bau-bauan yang menyengat, suka yang asam-asam, bahkan menginginkan sesuatu dengan teramat sangat menginginkannya, dan biasanya, yang diinginkan itu aneh-aneh atau jarang ada. Itulah yang sering diartikan dengan ngidam.

Kalau kata orang-orang jawa terdahulu, kalau seorang wanita hamil lagi ngidam, maka apa yang diinginkan istri harus dipenuhi oleh sang suami. Karena, menurut mereka itu adalah keinginan bayi yang dikandungnya. Dan menurut mitos tersebut, Kalau keinginannya tidak dipenuhi, maka bayi yang lahir nantinya akan ngileran.

Benarkah begitu, menurut pandangan syariat Islam..??

Jawaban:
Kasus ngidam yang terjadi pada wanita hamil ini telah membingungkan ahli medis. Ada berbagai macam komentar dan pendapat yang mereka sampaikan. Mereka kesulitan memahami fenomena semacam ini. Ada sebagian pakar kedokteran yang mnyebutkan bahwa diantara terapi yang mungkin bisa dilakukan adalah menghindari terlalu banyak berpikir atau menginginkan sesuatu.

Apapun itu, yang dinamakan ngidam adalah perkara yang hakiki, dan tidak bisa diingkari.
hal ini terjadi pada kehidupan wanita yang hamil muda, dan juga diakui secara medis.
Oleh Karena itu, bagi anggota keluarga hendaknya memberikan penanganan yang sesuai untuk wanita hamil, dengan catatan, jangan sampai mengizinkan utk makan makanan yang haram atau yang membahayakan, seperti halnya memakan arang, rambut atau perkara haram lainnya yang dingidamkan seorang istri. Kemudian sang istri bisa diarahkan untuk mengkonsumsi makanan yang lain, atau diarahkan untuk bisa dekat dengan suaminya dan anak-anaknya. Karena banyak terjadi perceraian di awal kehamilan, disebabkan suami yang tak memahami kondisi istrinya yang sedang ngidam atau tak mampu memberikan penanganan yang sesuai bagi istrinya yang sedang ngidam.
Istri_ngidam_masailuna

Baca juga:

Bagaimana hukum menuruti istri yang sedang ngidam bagi sang Suami…???
Memenuhi permintaan istri yang ngidam berarti menunjukkan kasih sayang kepadanya, dan juga sebaliknya. Bahkan jika keinginannya tidak dipenuhi, sebagian masyarakat percaya hal itu berdampak pada calon bayi yang ada dalam kandungan.(ngileran.red)

Karena itulah bagi seorang suami diharuskan bisa memenuhi permintaan istri yang sedang ngidam. Adapun keharusan memenuhinya itu selama tidak membahayakan dan tidak melanggar norma syariah.
Dalam Kitab Khasyiatul Bujairomi alal Khatib diterangkan:


ينبغى أن يجب ما تطلبه المرأة عند ما يسمى بالوحم من نحو ما يسمى بالملوحة اذا اعتيد ذلك

Sebaiknya suami menuruti selera perempuan hamil yang dikenal dengan ngidam seperti halnya ketika menginginkan yang asam-asam sebagaimana yang menjadi adat kebiasaan.

Memang tidak ada dalil yang mewajibkan seorang suami untuk memenuhi permintaan istri yang sedang ngidam, sebagaimana tidak adanya pelarangan untuk memenuhinya pula.
Akan tetapi mempertimbangkan kepayahan dan kesusahannya perempuan yang hamil, tentunya pemenuhan dari suami itu bisa menjadi dukungan moral tersendiri bagi istri yang sedang hamil.

Pengertian ngidam.
Dalam kamus ash-Shihah:


وحم...والوَحامُ والوِحامُ: شهوة الحُبلى، وليس الوِحامُ إلاّ في شهوة الحبل خاصَّةً.


"Waham, wahaam, wihaam, yakni keinginan seorang wanita hamil. Mengidam hanya terjadi pada wanita yang sedang mengandung." (as-Shihah, 2/270).

Dalam kamus Maqayis al-Lughat:


(وحم) الواو والحاء والميم: كلمتان. الوَحَم والوَِحَام. والوَحَم: شهوةُ المرأة للشيء على الحَبَل.


"Waham - wawu, ha, mim- terlaku dengan dua kalimat waham dan wahaam (serta wihaam). Mengidam adalah keinginan wanita akan sesuatu ketika dia mengandung." (Maqayis al-Lughat, 6/70).

Wallohu A'lam Bis Showab.

4 Komentar untuk "Istri Ngidam, Wajibkah Bagi Suami Menurutinya.?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel