Wudlunya Daimul Hadas
Pertanyaan:
Bolehkah bagi daimul hadats (orang yang selalu berhadats) mengqodlo' sholat setalah melaksanakan sholat fardhu tanpa melakukan wudlu lagi...?
mohon dijelaskan keterangan dan sekaligus ibarotnya. Terima kasih.
Jangan lewatkan pembahasan tentang:
Jawaban:
Bagi Daimul Hadats hanya diperbolehkan satu wudlu untuk melaksanakan satu fardhu saja.
Berarti satu wudlu hanya berlaku untuk melaksanakan satu sholat fardhu.
Adapun pengertian Daimul Hadats adalah orang yang selalu dalam keadaan hadats , baik itu hadats kecil atau pun hadats besar.
contohnya: Bésér kencing, bésér mani, wanita yang istihadloh dll.
Ibarot Atau referensi:
Bolehkah bagi daimul hadats (orang yang selalu berhadats) mengqodlo' sholat setalah melaksanakan sholat fardhu tanpa melakukan wudlu lagi...?
mohon dijelaskan keterangan dan sekaligus ibarotnya. Terima kasih.
Jangan lewatkan pembahasan tentang:
Jawaban:
Bagi Daimul Hadats hanya diperbolehkan satu wudlu untuk melaksanakan satu fardhu saja.
Berarti satu wudlu hanya berlaku untuk melaksanakan satu sholat fardhu.
Adapun pengertian Daimul Hadats adalah orang yang selalu dalam keadaan hadats , baik itu hadats kecil atau pun hadats besar.
contohnya: Bésér kencing, bésér mani, wanita yang istihadloh dll.
Ibarot Atau referensi:
إعانة الطالبين الجزء الاول صحيفة ٤٧
قوله (ويجب عليه الوضوء الخ) اي ويجب على دائم الحدث الوضوء لكل فرض ولو منذورا ،فلا يجوز ان يجمع بوضوء واحد بين فرضين، كما انه لا يجوز أن يجمع نتيمم واحد بينهما ، وسيأتي تفصيل مايستباح المتيمم من الصلوات وغيرهما بتيممه في بابه، ويقاس عليه دائم الحدث في جميع ما يأتي
Dan diwajibkan bagi Daimul hadats, berwudlu untuk setiap ibadah fardlu yang dilakukannya, walaupun itu adalah ibadah yang dinadzari.
Maka tidak diperbolehkan bagi daimul hadats untuk mengumpulkan atau menggunakan satu wudlu dipakai untuk melakukan dua ibadah fardhu sekaligus, seperti halnya tidak diperbolehkan mengumpulkan atau menggunakan satu tayamum dipakai untuk melaksanakan dua ibadah fardhu (yang akan dibahas di bab tayamum). Dan dalam hukum Daimul Hadats ini diqiyaskan/ disamakan dengan tayammum dalam semua hal dan dalam segala aspeknya.
Ibarot kedua:
مجموع شرح المهذب الجزء الثاني صحيفة ٤٩٣ بيروت
قال المصنف رحمه الله تعالى: ولا تصلي بطهارة واحدة اكثر من فريضة لحديث فاطمة بنت ابي حبيش ويجوز ان تصلي ما شائت من النوافل لان النوافل تكثر فلو الزمناها ان تتوضأ لكل نافلة شق عليها
الشرح: مذهبنا انها لا تصلي بطهارة واحد اكثر من فريضة مؤداة كانت او مقضية ، واما المنذور ففيها الخلاف السابق في باب التيمم
Al mushonnif Rochimagulloh berkata:
"Jangan kamu menggunakan satu thoharoh (wudlu bagi daimul hadats :red) digunakan untuk melakukan ibadah fardhu lebih dari satu, berdasarkan Hadis dari Fathimah binti Abi Hubaisy, namun baginya diperbolehkan melakukan ibadah sunnah sebanyak yang dia mau, karena ibadah sunnah sangatlah banyak, seandainya kami mewajibkan bagi daimul hadats untuk berwudlu setiap melakukan satu ibadah sunnah, tentu hal ini akan memberatkan.
Penjelasan :
Menurut madzhab kami, yaitu madzhab Syafiiyyah, tidak diperbolehkan bagi daimul hadats untuk melaksanakan ibadah fardhu lebih dari satu dengan menggunakan satu wudlu, baik itu sholat yang dikerjakan pada waktunya (ada') ataupun tidak pada waktunya (qodlo'), adapun untuk sholat yang dinadzari, terdapat khilaf atau perbedaan pendapat antar ulama' yang keterangannya akan dibahas di bab tayamum.
Majmu' Syarch Almuhadzab juz 1 hal 581.
Belum ada Komentar untuk "Wudlunya Daimul Hadas"
Posting Komentar