Wanita Haid, Kenapa Tidak Wajib Qodlo Sholat..?
Pertanyaan:
Pada bulan ramadhan, wanita yang haid diharamkan sholat dan puasa, tapi kenapa sholat yang ditinggalkan tidak wajib diqodho, sedangkan puasa wajib diqodho..?
Bukankah keduanya adalah sama-sama ibadah yang wajib..???
Jawaban:
Wanita yang haid tidak diwajibkan mengqodlo sholatnya dikarenakan bisa menimbulkan masyaqot (keberatan) jikalau harus mengqodlo sholat di hari-hari yang sholatnya ia tinggalkan di setiap bulannya.
Berbeda dengan puasa, puasa hanya diwajibkan setahun sekali, yaitu ketika bulan ramadhan.
Baca: Berpuasa Untuk Mengendalikan Hawa Nafsu.
Tidak sah puasanya wanita haid dan wanita yang nifas, dan tidak wajib puasa bagi mereka, dan di haramka bagi mereka berpuasa, tetapi wajib mengqodlo puasa yang mereka tinggalkan. Semua itu telah disepakati para ulama.
Jika wanita yang haid dan nifas tersebut ikut imsak (tidak makan dan minum) tapi tidak berniat puasa, maka tidak berdosa, karena yang berdosa itu ketika berniat puasa, walaupun puasanya tidak sah. Karenanya puasa wanita yang kedatangan haid, maka secara otomatis puasanya batal.
Dia tidak wajib membatalkan puasa dengan makan dan minum sebagaimana pada saat idul fitri atau idul adha, dan tidak wajib membatalkan puasa di awal hari, karena cukup dengan tidak adanya niat sudah bisa menggugurkan kedudukan puasanya.
Dan tidak sah secara mutlak puasa wanita yang haid dan nifas baik puasa ramadhan atau yang lainnya walaupun hanya setetes darah yang keluar di siang hari, karena syarat puasa harus suci dari keduanya. Dan haram melakukan imsak dengan berniat puasa dan wajib mengqodlo puasa nya dilain hari (is'adurrofiq 1/114)
Pada bulan ramadhan, wanita yang haid diharamkan sholat dan puasa, tapi kenapa sholat yang ditinggalkan tidak wajib diqodho, sedangkan puasa wajib diqodho..?
Bukankah keduanya adalah sama-sama ibadah yang wajib..???
Jawaban:
Wanita yang haid tidak diwajibkan mengqodlo sholatnya dikarenakan bisa menimbulkan masyaqot (keberatan) jikalau harus mengqodlo sholat di hari-hari yang sholatnya ia tinggalkan di setiap bulannya.
Berbeda dengan puasa, puasa hanya diwajibkan setahun sekali, yaitu ketika bulan ramadhan.
Baca: Berpuasa Untuk Mengendalikan Hawa Nafsu.
قوله ويجب قضاءه، اي الصوم لخبر عائشة رضي الله عنها كن نؤمر بقضاء الصوم ولا نؤمر بقضاء الصلاة اي للمشقة في قضاءها لانها تكثر ولم يبن امرها على التأخير ولو بعذر بخلاف الصوم
قوله بل يحرم قضاءها، اي الصلاة ولا يصح عند ابن حجر ويكره قضاءها عند الرملى فعليه يصح وتنعقد الصلاة نفلا مطلقا من غير ثواب
Dan wajib mengqodlo' puasanya, berdasarkan hadits riwayat 'Aisyah Rodiyallohu anha: "Kami (para wanita) diperintahkan mengqodlo' puasa, dan tidak diperintahkan mengqodlo' sholat." karena dapat menimbulkan masyaqot ketika mengqodlo' sholat, karena banyak nya sholat yang ditinggalkan, dan karena tidak dijelaskan dalam nash hukum saat menunda qodlo' sholat meskipun karena halangan, berbeda dengan qodlo' puasa.
Bahkan menurut imam ibnu hajar qodlo' sholat hukumnya haram, dan sholatnya tidak sah. sedangkan menurut imam Romli qodlo' sholat bagi orang yang haid hukumnya makruh, dan sholatnya menjadi sholat sunnah mutlak tanpa pahala. (ianatuttholibien. juz.1 hal.70)
Lalu yang dimaksud dengan masyaqot itu adalah:
و شق عليه الامر يشق شقا ومشقة اذا صعب عليه وثقل وشق عليه اذا اوقعه في المشقة والاسم الشق بالكسر قال الازهري ومنه الحديث لولا ان اشق علي امتي لامرتهم بالسواك عند كل صلاة المعني لولا ان اثقل علي امتي من المشقة وهي الشدة قلت وكذا الاية وما اريد ان اشق عليك
Masyaqot: kesulitan, kesukaran, pemberatan (kangelan .jawa) seperti dalam contoh hadits " Bila aku tidak kawatir akan masyaqot atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap menjalankan sholat" artinya khawatir memberatkan ummatku, seperti juga dalam al quran.
وما اريد ان اشق عليك
"Maka aku tidak hendak memberati kamu" (QS. 28.27) (Taajul Arus 25/511).
Tidak sah puasanya wanita haid dan wanita yang nifas, dan tidak wajib puasa bagi mereka, dan di haramka bagi mereka berpuasa, tetapi wajib mengqodlo puasa yang mereka tinggalkan. Semua itu telah disepakati para ulama.
Jika wanita yang haid dan nifas tersebut ikut imsak (tidak makan dan minum) tapi tidak berniat puasa, maka tidak berdosa, karena yang berdosa itu ketika berniat puasa, walaupun puasanya tidak sah. Karenanya puasa wanita yang kedatangan haid, maka secara otomatis puasanya batal.
Dia tidak wajib membatalkan puasa dengan makan dan minum sebagaimana pada saat idul fitri atau idul adha, dan tidak wajib membatalkan puasa di awal hari, karena cukup dengan tidak adanya niat sudah bisa menggugurkan kedudukan puasanya.
Dan tidak sah secara mutlak puasa wanita yang haid dan nifas baik puasa ramadhan atau yang lainnya walaupun hanya setetes darah yang keluar di siang hari, karena syarat puasa harus suci dari keduanya. Dan haram melakukan imsak dengan berniat puasa dan wajib mengqodlo puasa nya dilain hari (is'adurrofiq 1/114)
ويحرم كما في الانوار علي حائض ونفساء الامساك اي بنية الصوم فلا يجب عليهما تعاطى مفطر وكذا في نحو العيد خلافا لمن اوجبه فيه وذلك اكتفاء بعدم النية . (تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء ١٣/ ص. ٣٧٣)ء
Dan sebagaimana dikatakan dalam kitab al anwar, haram bagi wanita haid dan nifas untuk imsak, maksudnya dengan niat puasa. maka tidak wajib bagi mereka untuk mendapatkan sesuatu yang membatalkan puasa sebagaimana saat ied (hari raya) yang juga tidak wajib mendapatkan sesuatu yang membatalkan puasa, berbeda pendapat dengan yang mewajibkan untuk membatalkan puasa, dan yang demikian mencukupi hanya dengan tidak adanya niat.
Adapun yang lebih mudah dipahami adalah ibarot yang ada dalam kitab Al majmu'.
لا يصح صوم الحائض والنفساء ولا يجب عليهما ويحرم عليهما ويجب قضاؤه وهذا كله مجمع عليه ولو امسكت لا بنية الصوم لم تأثم وانما تأثم اذا نوته وان كان لا ينعقد وقد ذكر المصنف هنا وفي باب الحيض دلا ئل هذا كله مع ما ضممته هناك اليه (المجموع الجزء ٦ ص. ٢٥٧)ء
Mungkin itulah yang bisa kami sampaikan, berdasarkan ibarot yang telah ada, dan apabila ada kesalahan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wallohu A'lam Bisshowab.
Belum ada Komentar untuk "Wanita Haid, Kenapa Tidak Wajib Qodlo Sholat..? "
Posting Komentar